Bagi milenial, memiliki properti adalah salah satu pencapaian besar dalam hidup yang memberikan rasa stabilitas finansial dan keamanan jangka panjang. Namun, membeli properti bukanlah keputusan yang mudah, terutama jika Anda belum memiliki banyak pengalaman dalam perencanaan keuangan. Salah satu aspek terpenting dalam proses pembelian properti adalah mengatur anggaran dengan bijak. Tanpa anggaran yang tepat, impian memiliki rumah atau investasi properti bisa jadi terasa jauh lebih sulit dicapai.
Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara mengatur anggaran yang tepat untuk membeli properti, serta tips yang dapat membantu Anda mencapai tujuan ini tanpa terbebani secara finansial.
1. Tentukan Tujuan Properti yang Akan Dibeli
Sebelum mengatur anggaran, langkah pertama adalah menetapkan tujuan properti yang ingin Anda beli. Apakah Anda berniat membeli rumah untuk dihuni sendiri, ataukah Anda berencana untuk berinvestasi di properti yang bisa disewakan? Tujuan yang jelas akan membantu Anda menentukan jenis properti yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
Jika Anda membeli properti untuk investasi, Anda perlu memperhitungkan lokasi yang strategis dan potensi penghasilan sewa. Sementara jika Anda membeli rumah untuk hunian, pertimbangkan faktor kenyamanan dan fasilitas sekitar. Dengan memahami tujuan pembelian, Anda akan lebih mudah menentukan anggaran yang sesuai.
2. Evaluasi Penghasilan dan Pengeluaran Bulanan
Langkah selanjutnya dalam mengatur anggaran properti adalah mengevaluasi kondisi keuangan Anda. Mulailah dengan menghitung total penghasilan bulanan Anda. Ini termasuk gaji, pendapatan sampingan, atau sumber penghasilan lain yang Anda miliki.
Setelah itu, buat daftar semua pengeluaran bulanan, seperti biaya hidup, cicilan utang, biaya transportasi, makanan, dan tagihan lainnya. Anda juga perlu menghitung berapa banyak yang dapat Anda alokasikan untuk tabungan setiap bulan. Setelah mengetahui angka ini, Anda dapat memperkirakan berapa banyak yang bisa Anda sisihkan untuk membeli properti.
Penting untuk menjaga rasio antara pengeluaran dan penghasilan Anda agar tetap sehat. Biasanya, bank akan menyarankan agar cicilan KPR tidak lebih dari 30-40% dari total penghasilan bulanan Anda. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa terbebani oleh cicilan setiap bulannya.
3. Tentukan Besaran Uang Muka (DP) yang Diperlukan
Uang muka atau down payment (DP) adalah salah satu biaya awal yang perlu Anda siapkan ketika membeli properti. Biasanya, bank mengharuskan Anda membayar sekitar 20-30% dari harga properti sebagai uang muka. Untuk rumah dengan harga Rp500 juta, misalnya, Anda harus menyiapkan uang muka sekitar Rp100 juta hingga Rp150 juta.
Sebaiknya Anda mulai menabung untuk uang muka jauh-jauh hari sebelum memutuskan membeli properti. Anda bisa membuka rekening tabungan khusus untuk uang muka agar lebih terorganisir. Dengan disiplin menabung, Anda dapat mengumpulkan uang muka yang diperlukan tanpa terbebani.
Jika Anda memiliki dana terbatas untuk uang muka, Anda bisa mencari program subsidi atau bantuan dari pemerintah yang biasanya menawarkan DP lebih ringan. Beberapa bank juga menawarkan fasilitas KPR dengan DP lebih rendah, namun dengan suku bunga yang sedikit lebih tinggi.
4. Perhitungkan Biaya-biaya Lainnya
Selain uang muka, ada beberapa biaya tambahan lainnya yang perlu Anda perhitungkan dalam anggaran pembelian properti, seperti:
- Biaya notaris dan biaya hukum: Anda akan membutuhkan jasa notaris untuk melakukan transaksi pembelian properti dan membuat surat-surat legal yang sah.
- Biaya administrasi bank: Bank biasanya mengenakan biaya administrasi untuk pengajuan KPR, termasuk biaya appraisal (penilaian properti).
- Pajak dan biaya pemindahan hak: Terdapat pajak yang harus dibayar saat membeli properti, seperti Pajak Penghasilan (PPh) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
- Biaya renovasi atau perbaikan: Jika properti yang Anda beli memerlukan renovasi, pastikan Anda menyiapkan anggaran untuk pekerjaan tersebut.
Jangan sampai biaya-biaya tambahan ini mengganggu anggaran utama Anda. Sebaiknya buatlah daftar semua biaya yang mungkin timbul dan siapkan dana darurat untuk menutupi biaya-biaya tersebut.
5. Pilih KPR yang Sesuai dengan Kemampuan Finansial
Jika Anda memilih untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membiayai pembelian properti, pastikan Anda memilih produk KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Lakukan riset terlebih dahulu mengenai suku bunga, tenor, dan biaya administrasi yang ditawarkan oleh bank. Bandingkan berbagai pilihan KPR untuk mendapatkan yang terbaik.
Saat mengajukan KPR, pastikan cicilan bulanan tidak lebih dari 30-40% dari total penghasilan Anda. Pilih tenor yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda. Tenor lebih panjang akan menurunkan cicilan bulanan, tetapi Anda akan membayar lebih banyak bunga. Sebaliknya, tenor lebih pendek akan membuat cicilan lebih tinggi, tetapi bunga yang dibayar lebih sedikit.
6. Jangan Lupa Mengalokasikan Dana Darurat
Meskipun Anda sudah menyusun anggaran dengan cermat, penting untuk selalu mengalokasikan dana darurat. Dana darurat ini akan sangat berguna untuk mengatasi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.
Pastikan dana darurat Anda cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Ini akan memberikan rasa aman dan mengurangi stres saat membeli properti atau mengelola cicilan KPR.
7. Pertimbangkan Potensi Pengembalian Investasi (ROI)
Jika tujuan Anda adalah membeli properti untuk investasi, pertimbangkan potensi pengembalian investasi (ROI). Lokasi adalah faktor utama yang memengaruhi nilai properti di masa depan. Pilihlah properti di lokasi yang memiliki potensi pertumbuhan nilai yang baik, seperti kawasan yang sedang berkembang atau dekat dengan pusat bisnis, transportasi umum, atau fasilitas umum lainnya.
Dengan mempertimbangkan ROI, Anda dapat memastikan bahwa pembelian properti tidak hanya menguntungkan saat ini, tetapi juga dapat memberikan keuntungan jangka panjang.
Kesimpulan
Mengatur anggaran untuk membeli properti adalah langkah penting yang perlu dilakukan dengan cermat. Dengan menetapkan tujuan properti, mengevaluasi penghasilan dan pengeluaran, menyiapkan uang muka, serta mempertimbangkan biaya-biaya tambahan, Anda akan dapat mengatur anggaran yang tepat untuk pembelian properti. Pilihlah KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda dan jangan lupa untuk menyiapkan dana darurat. Dengan persiapan yang matang, membeli properti bisa menjadi langkah besar yang menyenangkan tanpa membebani keuangan Anda.
Sebagai milenial, memiliki properti adalah langkah cerdas untuk membangun masa depan yang lebih stabil dan menguntungkan. Pastikan Anda membuat keputusan yang tepat dengan mengatur anggaran secara bijak, sehingga impian memiliki rumah atau properti investasi dapat tercapai tanpa stres.